Klikkuningan.com-Cawabup PDIP, Ridho Suganda tidak ambil pusing dengan adanya statement menyinggung politik dinasti. Menurutnya negara Indonesia menjunjung tinggi demokrasi, bukannya monarki. “Tidak ada istilah politik dinasti di Indonesia, karena langsung dipilih oleh masyarakat,” tegas Ridho, Rabu (14/3/2018)
Jika keberadaannya dituding sebagai politik dinasti, mungkin ketika almarhumah ibu meninggal bukan Acep Purnama yang menjadi bupati, tapi dirinya sebagai putra kandung. “Tapi kan kenyataannya tidak. Semuanya sesuai aturan ada. Saya mencalonkan diri sebagai wakil, juga mengikuti system,” tegasnya lagi.
Dari hal tersebut, istilah dinasti politik jelas tidak relevan. Karena di Indonesia tidak ada istilah seperti itu. Pasangan Acep-Ridho melalui tahapan penjaringan serta penyaringan. Segala sesuatunya dilalui melalui berbagai tahapan tes.
“Saya berpesan kepada masyarakat, bahwa tidak ada namanya politik dinasti. Seperti dituduhkan oleh salah satu akun media social. Tidak ada juga ambisi dari orangtua. Jika memang terus-terusan membahas permasalah itu siapapun, berarti mereka tidak punya bahan membahas orang,” cetusnya.
Ditanyakan ujaran tersebut merupakan black campaign atau tidak, Ridho meminta tanyakan kepada orang yang melontarkannya. Sebab, bila mana ada muatan untuk mempengaruhi seseorang agar tidak memilih pasangan AR itu masuk kepada black campaign.
“Kalau toh iseng aneh juga. Ada muatan apa hingga terlontarkan seperti itu,” kata putra bungsu mantan Bupati Kuningan 2 periode H Aang Hamid Suganda ini.
Komentar :
0 comments: